Sabtu, 20 Juni 2015

Pendidikan Karakter Anak

Pada saat ini, karakter merupakan salah satu hal yang sangat jarang ditemui di masyarakat. Melalui pendidikanlah salah satu wadah/upaya yang bisa menunjang pembentukan suatu karakter anak. Pendidikan karakter di Sekolah Dasar merupakan salah satu awal dari penanaman karakter, karena masih di dalam tahap perkembangan di dalam dirinya. Pada saat ini para generasi muda tidak mengenali dirinya sebagai bangsa yang beragam suku, kultur sosial serta budaya yang berbeda-beda, walaupun sebenarnya semua elemen harus bertanggung jawab atas mendidik karakter pada anak sebagai generasi penerus bangsa. Keluarga tetaplah menjadi yang utama dalam hal ini. Akan tetapi untuk saat ini, mungkin pengawasan dari orang tua sendiri juga mengalami kesusahan karena banyak sekali pada saat ini orang tua memiliki kegiatan yang padat. Maka dari itu pendidikan karakter juga harus diberikan di sekolah dan dimulai dari taman kanak-kanak ataupun playgroup sekalipun.

Peran guru sangat dibutuhkan dalam hal ini dan menjadi ujung tombak permasalahan, karena merekalah yang langsung berhadapan dengan siswa-siswanya dan harus memberikan contoh yang baik dan benar pada siswa-siswinya dalam berperilaku. Sampai masuk pada sekolah dasarpun pendidikan karakter masih sangatlah dibutuhkan untuk mengembangkan karakter siswanya. Jika guru dalam menumbuhkan karakter siswanya gagal, mungkin dikarenakan guru tersebut tidak mampu menunjukkan karakter sebagai orang yang dianut atau dicontohnya. Tugas guru bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran, namun juga harus menjadi penginspirasi yang baik dan teladan bagi peserta didiknya supaya dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-harinya. Beda dengan jika karakter seorang anak yang sudah terbentuk dari kecil sampai lingkungan sosial seperti halnya pada sekolah dasar, maka kelak generasi Indonesia akan menjadi generasi yang memiliki karakter sehingga menjadi penerus bangsa dengan masyarakat yang jujur, adil, dan bertanggungjawab. “Kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir dari pendidikan yang sebenarnya”, begitulah yang dikatakan oleh Dr. Martin Luther King.

Pendidikan karakter sendiri yaitu sebuah pendidikan mengenai budi pekerti plus, yaitu juga terdapat beberapa aspek seperti perasaan (feeling), pengetahuan (cognitive), dan tindakan (action). Dan semoga tidak lama lagi di setiap sekolah dasar khususnya bias segera menerapkan pendidik karakter di masing-masing sekolah agar kedepannya banyak generasi muda yang cerdas serta memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa serta Negara.

Kalau untuk orangtua membentuk karakter selama dirumah, Pendidikan yang seperti apa sih yang perlu ditekankan sejak awal pada anak supaya berkarakter yang baik? Yaitu salah satunya kita tanamkan pendidikan mengenai keagamaan dahulu. Seorang anak perlu mengetahui siapa Tuhannya, cara beribadah, dan bagaimana memohon perlindungan dan berkat serta mengucapkan syukur. Tunjukkan lah buku-buku agama dan cerita-cerita yang dapat menginspirasi si anak dalam hubungan dengan Tuhannya. Jika perlu, diterapkan dalam kesehariannya, seperti halnya mengajak ke masjid untuk sholat, mengaji, dll. Kemudian orang tua menjadikan kualitas input anak agar dapat menerima dengan baik, maksudnya yaitu tugas orang tua untuk memilah dan menentukan, input-input mana saja yang perlu dimasukkan dan mana yang perlu dihindarkan. Seperti halnya menonton televisi, tidak semua acara di televisi itu bagus dan mendidik, jadi orang tua harus mengawasi tontonan anaknya dan memberitahu yang baik. Anak juga memerlukan figur yang baik untuk dicontoh terutama orangtua dan guru di sekolah. Kemudian saat anak meminta sesuatu misal ingin dibelikan mainan, kita bisa memberikannya dengan syarat tertentu sebagai “kerja keras” yang harus dilakukan. Misalnya si anak harus membantu ibunya mencuci piring setiap hari atau membantu ayahnya mencuci mobil setiap bulan, barulah kemudian si anak mendapatkan mainan tersebut. Dan juga, anak perlu di didik tiga perilaku dasar dalam komunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Yang pertama adalah harus belajar mengucapkan kata “terima kasih” kepada siapa saja yang sudah memberikan sesuatu kepadanya, yang kedua adalah harus belajar mengucapkan kata “tolong” apabila ingin meminta kepada orang di sekitarnya, dan yang ketiga adalah belajar mengucapkan kata “maaf” apabila berbuat kesalahan. Ketiga kata itu memang terlihat sederhana untuk diucapkan, namun fakta dalam kehidupan sehari-hari ketiga kata tersebut sulit untuk diucapkan apabila belum dibiasakan.

Mungkin cukup sekian..

Semoga Bermanfaat (^o^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar