Pada
saat ini, karakter merupakan salah satu hal yang sangat jarang ditemui di
masyarakat. Melalui pendidikanlah salah satu wadah/upaya yang bisa menunjang
pembentukan suatu karakter anak. Pendidikan karakter di Sekolah Dasar merupakan
salah satu awal dari penanaman karakter, karena masih di dalam tahap
perkembangan di dalam dirinya. Pada saat ini para generasi muda tidak mengenali
dirinya sebagai bangsa yang beragam suku, kultur sosial serta budaya yang
berbeda-beda, walaupun sebenarnya semua elemen harus bertanggung jawab atas
mendidik karakter pada anak sebagai generasi penerus bangsa. Keluarga tetaplah
menjadi yang utama dalam hal ini. Akan tetapi untuk saat ini, mungkin
pengawasan dari orang tua sendiri juga mengalami kesusahan karena banyak sekali
pada saat ini orang tua memiliki kegiatan yang padat. Maka dari itu pendidikan
karakter juga harus diberikan di sekolah dan dimulai dari taman kanak-kanak
ataupun playgroup sekalipun.
Peran
guru sangat dibutuhkan dalam hal ini dan menjadi ujung tombak permasalahan,
karena merekalah yang langsung berhadapan dengan siswa-siswanya dan harus
memberikan contoh yang baik dan benar pada siswa-siswinya dalam berperilaku.
Sampai masuk pada sekolah dasarpun pendidikan karakter masih sangatlah
dibutuhkan untuk mengembangkan karakter siswanya. Jika guru dalam menumbuhkan
karakter siswanya gagal, mungkin dikarenakan guru tersebut tidak mampu
menunjukkan karakter sebagai orang yang dianut atau dicontohnya. Tugas guru
bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran, namun juga harus menjadi penginspirasi
yang baik dan teladan bagi peserta didiknya supaya dapat dijadikan contoh dalam
kehidupan sehari-harinya. Beda dengan jika karakter seorang anak yang sudah
terbentuk dari kecil sampai lingkungan sosial seperti halnya pada sekolah
dasar, maka kelak generasi Indonesia akan menjadi generasi yang memiliki
karakter sehingga menjadi penerus bangsa dengan masyarakat yang jujur, adil,
dan bertanggungjawab. “Kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir dari
pendidikan yang sebenarnya”, begitulah yang dikatakan oleh Dr. Martin Luther
King.
Pendidikan
karakter sendiri yaitu sebuah pendidikan mengenai budi pekerti plus, yaitu juga
terdapat beberapa aspek seperti perasaan (feeling), pengetahuan (cognitive),
dan tindakan (action). Dan semoga tidak lama lagi di setiap sekolah dasar
khususnya bias segera menerapkan pendidik karakter di masing-masing sekolah
agar kedepannya banyak generasi muda yang cerdas serta memiliki karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa serta Negara.
Kalau
untuk orangtua membentuk karakter selama dirumah, Pendidikan yang seperti apa
sih yang perlu ditekankan sejak awal pada anak supaya berkarakter yang baik? Yaitu
salah satunya kita tanamkan pendidikan mengenai keagamaan dahulu. Seorang anak perlu
mengetahui siapa Tuhannya, cara beribadah, dan bagaimana memohon perlindungan
dan berkat serta mengucapkan syukur. Tunjukkan lah buku-buku agama dan
cerita-cerita yang dapat menginspirasi si anak dalam hubungan dengan Tuhannya. Jika
perlu, diterapkan dalam kesehariannya, seperti halnya mengajak ke masjid untuk
sholat, mengaji, dll. Kemudian orang tua menjadikan kualitas input anak agar dapat
menerima dengan baik, maksudnya yaitu tugas orang tua untuk memilah dan
menentukan, input-input mana saja yang perlu dimasukkan dan mana yang perlu
dihindarkan. Seperti halnya menonton televisi, tidak semua acara di televisi
itu bagus dan mendidik, jadi orang tua harus mengawasi tontonan anaknya dan
memberitahu yang baik. Anak juga memerlukan figur yang baik untuk dicontoh terutama
orangtua dan guru di sekolah. Kemudian saat anak meminta sesuatu misal ingin
dibelikan mainan, kita bisa memberikannya dengan syarat tertentu sebagai “kerja
keras” yang harus dilakukan. Misalnya si anak harus membantu ibunya mencuci
piring setiap hari atau membantu ayahnya mencuci mobil setiap bulan, barulah
kemudian si anak mendapatkan mainan tersebut. Dan juga, anak perlu di didik
tiga perilaku dasar dalam komunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Yang pertama
adalah harus belajar mengucapkan kata “terima kasih” kepada siapa saja yang
sudah memberikan sesuatu kepadanya, yang kedua adalah harus belajar mengucapkan
kata “tolong” apabila ingin meminta kepada orang di sekitarnya, dan yang ketiga
adalah belajar mengucapkan kata “maaf” apabila berbuat kesalahan. Ketiga kata
itu memang terlihat sederhana untuk diucapkan, namun fakta dalam kehidupan sehari-hari
ketiga kata tersebut sulit untuk diucapkan apabila belum dibiasakan.
Mungkin
cukup sekian..
Semoga
Bermanfaat (^o^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar